Rabu, 28 September 2011

Analisis Terstruktur Pada Rekayasa Perangkat Lunak

  • Pengertian
Analisis Terstruktur (Structured Analysis) merupakan teknik yang mendefinisikan spesifikasi fungsional perangkat lunak secara terstruktur melalui Data Flow Diagrams (DFD), Data Dictionary, Entity Relationship Diagram (ERD) dan State Transition Diagram (STD).
  • Perangkat Pemodelan Analisis Terstruktur
Dalam melakukan Analisis Terstruktur dibutuhkan alat bantu yaitu Perangkat Pemodelan yang digunakan untuk menggambarkan hasil pelaksanaan Analisis Terstruktur. Beberapa Perangkat Pemodelan Analisis Terstruktur tersebut adalah :
  1. DFD (Data Flow Diagram)
Diagram yang mempresentasikan bagaimana informasi keluar masuk dari dan ke dalam sistem perangkat lunak melalui proses yang mengubah informasi tersebut dan dimana informasi disimpan.

Elemen-elemen DFD :
- Aliran Data (Data Flow) : Berupa anak panah dimana sebagai tempat aliran informasi, setiap aliran data diberi nama sesuai dengan isi dari informasi yang mengalir bukan nama dokumennya.
- Proses : Berfungsi merubah aliran data yang berupa informasi masukan menjadi keluaran, nama yang diberikan pada setiap proses harus dapat menjelaskan apa yang dilakukan oleh proses dan merupakan kata kerja, selain nama juga diberi nomor pada setiap proses.

Rabu, 21 September 2011

Metode dan Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Metode Rekayasa Perangkat Lunak

Pendekatan-pendekatan terstruktur terhadap pengembangan perangkat lunak mencakup model, notasi, aturan, saran pengembangan sistem (rekomendasi), dan panduan proses.
  1. Deskripsi model sistem adalah Deskripsi model yang harus dikembangkan dan notasi yang digunakan untuk mendefinisikan model-model ini.
  2.  Aturan adalah Batasan yang berlaku bagi model sistem. 
  3. Rekomendasi adalah Saran dalam membentuk perancangan yang baik.
  4. Panduan Proses adalah Aktifitas yang bisa diikuti untuk mengembangkan model sistem
Model-model Proses Rekayasa Perangkat Lunak
  • SDLC Model
Dalam perkembangan Rekayasa Perangkat Lunak banyak berbagai model yang digunakan untuk membantu dalam pengembangan perangkat lunak (software). Pada umumnya model-model tersebut berpatokan pada model proses pengembangan system yang disebut SDLC (System Development Live Cycle).

System Development Live Cycle (SDLC) sendiri terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
  1. Identifikasi dan Pemilihan Proyek : semakin jelas mengidentifikasi masalah akan memudahkan dalam penyelesainnya. Oleh karena itu identifikasi secara detail sangatlah penting baik dalam menyelesaikan masalah ataupun untuk kelanjutan tahapan selanjutnya.
  2. Inisiasi dan Perencanaan Proyek : permulaan / memulai melakukan perencanaan atas apa yang akan dilakukan pada tahap-tahap selanjutnya.
  3. Analisis Menganalisa : data-data / requirement yang sudah didapat dari tahap indentifikasi. Semakin jelas hasil identifikasi semakin mudah juga melakukan analisanya.
  4. Disain : selanjutnya membuat disain software yang akan dibuat setelah memperhatikan requirement dan hasil analisa.
  5. Implementasi : implementasi merupakan tahapan melakukan coding atau memulai sesungguhnya dalam pembuatan sebuah software, yang kemudian diikuti dengan testing.
  6. Perawatan / Maintenance : setelah software jadi pun tidak serta merta selesai begitu saja, harus dilakukan perawatan jika nantinya masih terdapat bugs didalamnya harus diperbaiki.